Ban merupakan penopang utama dari kendaraan. Jika ban
mengalami kerusakan, maka dapat berisiko bagi keselamatan berkendara. Pada saat
tertentu, sering kita melihat ban mobil dan ban motor mengalami keretakan pada
bagian dinding ban. Rasa khawatir pun muncul, takut bila di tengah jalan ban
tiba-tiba bocor ataupun meledak.
Menurut mekanik dari Suroboyo Ban, Ikhsan, penyebab ban luar mobil dan motor
mengalami retak, bukanlah karena terpapar sinar matahari yang berlebihan atau
akibat benturan saat melintas di jalan yang berlubang, seperti dikatakan banyak
kalangan. Melainkan, karena angin yang terlalu berlebihan.
"Ban luar retak itu karena anginnya terlalu banyak, sehingga menyebabkan
panas dan berakibat pada retaknya ban luar, " kata Ikhsan kepada
Plasadana.com, yang mewawancarainya untuk Yahoo Indonesia di bengkelnya, Jalan
Tanjung Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Agar ban kendaraan tidak mudah retak, lanjut dia, maka harus memiliki tekanan
angin yang sesuai kondisi kendaraan. Untuk ban depan mobil, standar tekanan
anginnya adalah 30 psi dan belakang 33 psi.
Namun, ukuran tersebut harus tetap disesuaikan dengan jenis dan muatan mobil.
Bagi mobil sedan, ukuran maksimal tekanan angin adalah 35 psi. Sedangkan untuk
mobil yang memiliki muatan berat seperti halnya truk ukuran anginnya maksimal
70 psi.
"Sementara untuk motor tekanan angin maksimal untuk ban depan itu 35 psi
dan ban belakang 40 psi, " papar Ikhsan.
Jika ban mobil yang sudah retak tetap diisi angin secara berlebihan, kata dia,
justru dapat mengakibatkan ledakan pada ban. Sementara untuk ban motor, bisa
mengakibatkan kebocoran. Hal ini, bisa terjadi karena jika ban luar sudah retak
maka serat-serat ban akan mengenai dan merusak ban dalam.
Untuk itu, Ikhsan menyarankan kepada setiap pengendara agar selalu
memperhatikan tekanan angin sebelum berkendara. "Seminggu sekali diperiksa
anginnya, Kalau anginnya kurang sebaiknya ditambah. Pokoknya, tekanan angin
harus selalu stabil," saran Ikhsan.
Tidak hanya itu, Ikhsan juga menganjurkan kepada pengendara mobil dan motor
untuk memakai angin nitrogen. Sebab, dengan menggunakan nitrogen, tekanan angin
ban akan menjadi lebih stabil, mengingat partikel molekul nitrogen lebih besar
dari molekul oksigen. Dengan begitu, angin akan lebih sulit untuk keluar dari
pori-pori ban.
"Anginnya gak mudah memuai (keluar dari pori-pori ban) dan dingin. Kalau
angin biasa, saat berjalan dia akan cepat panas," tukasnya.
Tips Nano Energizer
Selain memperhatikan ban pada kendaraan anda juga perlu
memperhatikan mesin yang ada pada kendaraan ada. Untuk mencegah keausan pada
mesin akibat gesekan pakailah Nano Energizer . Nano Energizer adalah partikel
nano ceramic yang mengisi bagian mesin yang aus dengan melapisi secara permanen
permukaan slinder yang aus karena gesekan. Untuk kendaraan motor gunakan Nano
Energizer Small Type dan untuk kendaraan mobil gunakan Nano Energizer All Type.
Fungsi Nano Energizer terbukti meningkatkan tenaga mesin, mengurangi asap, memperpanjang umur mesin, menghemat BBM, mempercepat pembakaran, menghaluskan suara dan getaran mesin, meningkatkan pelumas mesin dan meningkatkan komprensi mesin.
Ingin kendaraan motor atau mobil anda tetap awet seperti baru ? Sekarang waktunya gunakan Nano Energizer!! Untuk info lebih lanjut bisa dilihat web Nano Energizer di www.nanoenergizer.co.id
Fungsi Nano Energizer terbukti meningkatkan tenaga mesin, mengurangi asap, memperpanjang umur mesin, menghemat BBM, mempercepat pembakaran, menghaluskan suara dan getaran mesin, meningkatkan pelumas mesin dan meningkatkan komprensi mesin.
Ingin kendaraan motor atau mobil anda tetap awet seperti baru ? Sekarang waktunya gunakan Nano Energizer!! Untuk info lebih lanjut bisa dilihat web Nano Energizer di www.nanoenergizer.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar